Cara Berkenalan Dengan Orang Asing



Kita tidak bisa tidak berkomunikasi. Selama manusia hidup dia akan membutuhkan berkomunikasi, paling tidak dengan dirinya sendiri atau melakukan komunikasi intrapersonal. Sebagai manusia yang memiliki mobilitas baik dunia nyata mau maya, kita sering sekali bertemu dengan banyak orang. Acapkali kita sering bingung bagaimana membuka sebuah perkenalan yang baik. Kita tentu saja ingin perkenalan ini berlanjut ke hubungan yang baik. Hubungan yang baik adalah hubungan yang saling memberi manfaat, bukan sebaliknya. Beberapa orang yang kita kenal seringkali terlihat supel. Mereka mudah bergaul dengan siapa saja. Tampak mereka benar-benar bisa menyihir orang yang dikenalnya agar mau dekat dengan dirinya. Tentu saja maksud saya tujuannya tentu saja positif. Ada rumus bagaimana agar kita bisa kenal dengan orang baru yaitu Family (keluarga), Occupation (pekerjaan), Recreation (rekreasi), dan Motivation (motivasi). 

Pertama kita bahas Keluarga. Di negara barat, orang-orang cenderung menjaga privasi, termasuk keluarganya. Tapi ketika di Indonesia, sebaliknya. Orang-orang di Indonesia cenderung lebih suka membicarakan mengenai keluarganya. Jadi kita harus bijak memulai topik pembicaraan. Jika dia terlihat antusias, maka tanyakan lebih dalam mengenai keluarganya. Jika dia bersedih, jangan lanjutkan dan mintalah maaf. Terus mendengar apa saja yang dijelaskan oleh orang yang kita kenal. Pasang sikap empati. Kita turut senang ketika mendengar hal-hal baik atau berita gembira mengenai keluarganya. Jika itu yang terjadi, maka lanjutkan untuk membicarakan mengenai keluarganya. Itu sampai dia berhenti atau keberatan untuk melanjutkan ceritanya. Sebaliknya jika dia bersedih, maka jangan diteruskan untuk bertanya mengenai keluarganya. Namun jika ia ingin bercerita, tidak apa-apa dengarkan dengan seksama. 

 Kedua kita bahas pekerjaan. Jika ada memiliki informasi awal mengenai pekerjaan lawan bicara yang ingin Anda dekati itu lebih baik. Misalnya kita sebenarnya ingin kenalan dengan seseorang dengan janji temu. Kita bisa cari informasi-informasi mengenai pekerjaannya dan gali apa yang unik dan menyenangkan pekerjaan tersebut. Singgung betapa pekerjaannya punya nilai yang luar biasa. Namun jika tidak ada informasi, bisa jadi karena kebetulan Anda bisa bertanya mengenai profesinya. Jika dia keberatan, maka alihkan ke topik lain seperti keluarga, motivasi, atau rekreasi. Ini sesuai dengan konteks tempat atau kegiatan tempat Anda bertemu. Kemudian soal rekreasi atau hobi. Setiap orang pada umumnya punya hobi. Jika hobinya kebetulan sama dengan Anda, silakan kreasikan sendiri ke mana arah pembicaraannya. Namun jika hobi Anda sama sekali berbeda, tidak apa-apa Anda bisa bertanya sejauh pengetahuan umum. Anda bisa meminta teman bicara Anda ini untuk menjelaskan sesuatu yang belum dimengerti. Misalnya, jika lawan bicara Anda tersebut ternyata hobi otomotif, sementara Anda tidak. Tidak masalah jika Anda minta pendapat dia mengenai jenis-jenis mobil dan teknologi terkini. 

Rekreasi bisa juga tempat untuk berwisata, tanyakan apakah dia suka liburan dan kemana, atau apa yang menarik dari tempat tersebut. Terakhir adalah motivasi. Misalnya Anda bertemu seseorang di kegiatan sukarela atau di pendaftaran beasiswa. Anda bisa bertanya mengenai motivasinya. Jika ada nilai-nilai yang sama dengan Anda, tentu ini sangat menyenangkan. Bisa juga topik ini diperluas misalnya kenapa dia harus kerja keras. Biasanya orang akan menjawab untuk seseorang yang dicintainya. Kemudian dengarkan dengan seksama. Buat Anda seperti benar-benar tertarik. Pada intinya. Jadilah pendengar yang baik dan jangan terlalu banyak bicara tentang diri Anda, kecuali kalau lawan bicara memintanya. Pendengar yang baik biasanya akan memiliki ide untuk memberikan pertanyaan lebih banyak dan lebih dalam. Biarkan pembicaraan terus mengalir. Jangan kaget Anda mendapatkan pengalaman yang berharga dari cerita teman baru Anda tersebut. Menjadi supel itu bukan bakan, melainkan teknik yang bisa dipelajari.

Rate this article

Getting Info...

Posting Komentar

Copyright ©Strategi Komunikasi - All rights reserved.

Redesign by protemplates
Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
More Details