Strategi komunikasi pada dasarnya adalah rencana cara berkomunikasi. Tujuannya adalah untuk mencapai tujuan kia berkomunikasi. Tujuan berkomunikasi ini macam. Diantaranya untuk memberitahu orang-orang (awareness), melakukan edukasi, membangkitkan ketertarikan orang atau khalayak, atau menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu. Ada banyak ukuran, diantaranya yang paling terkenanl adalah AIDA, Awareness, Interest, Desire, Action. Lalu sebenarnya apa saja unsur strategi komunikasi itu? Strategi komunikasi terdiri dari tujuan komunikasi, target audience, pesan kunci, media komunikasi yang digunakan dan waktu.
Tujuan komunikasi seperti yang disebutkan di atas bisa bermacam-macam. Saat kita ingin melakukan persuasi tentu strateginya berbeda jika hanya ingin memberitahu khalayak. Berbeda pula strateginya jika kita ingin memberikan edukasi kepada orang lain agar benar-benar mengerti. Ini dulu yang perlu kita pahami. Efektivitas strategi komunikasi itu ketika tujuan komunikasi tercapai. Seringkali tujuan komunikasi yakni sebatas jangkaun pesan. Dalam konteks media sosial, kadang tujuan komunikasi hanya diukur oleh jangkauan pesan. Perlu ada ukuran yang lebih tepat misalnya dengan melihat komentarnya apakah warganet sudah benar-benar memahami. Jangan sampai ada komentar netizen masih bingung atas konten yang sudah diunggah.
Penentuan target audience sangat penting. Ibaratnya kita tidak ingin menyasar ke segala arah apalagi informasi yang ingin kita sampaikan spesifik kepada kelompok orang atau masyarakat tertentu. Ingat, sumber daya yang dimiliki terbatas. Pemilihan kelompok spesifik ini akan berimplikasi pada media yang dipilih. Demikian juga dengan pesan kunci dan bahasa yang digunakan. Tentu kita lebih baik menggunakan bahasa daerah jika sasaran komunikasi kita merupakan masyarakat di daerah pedesaan dan sehari-hari menggunakan bahasa daerah. Dalam konteks komunikasi interpersonal, kita seringkali hanya perlu melakukan komunikasi langsung tanpa media jika tempat tidak menjadi hambatan.
Pemilihan media ini sesuai dengan tujuan komunikasi dan target audience. Jika target audience-nya milenilan dan Gen Z yang banyak menggukan media sosial. Sebaiknya kita menggunakan media sosial. Namun jika sasaran kita semua usia, kita harus aktivasi semua kanal media. Karena tidak semua orang itu suka mengkonsumsi media sosial. Lagipula media sosial ada kendala soal algoritma. Artinya, tidak lantas ketika kita posting di medsos kita lalu semua orang akan mengetahuinya. Namun sekali lagi, kita harus bijaksana dalam memilih kanal karena ini ada implikasinya kepada biaya.
Riding the wave, merupakan salah satu cara memanfaatkan waktu untuk berkomunikasi. Ketika ada isu yang sedang trending, maka kita bisa membuat konten yang terkait dengan isu tersebut. Dalam hal membahas waktu berkomunikasi kita pun harus sensitif. Jangan sampai kita membuat konten meskipun itu benar namun kontennya tidak memiliki empati. Contoh lainnya, akan sangat baik menyampaikan pesan mengenai kesehatan ketika di hari kesehatan, termasuk kesehatan mental. Dalam hal agar kita bisa memilih waktu yang tepat, kita bisa membuat kalender event atau tanggal-tanggal penting. Ini agar komunikasi yang kita lakukan tidak melewatkan momentum.